Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendukung Keberlanjutan Pembangunan Infrastruktur Nasional

Oleh : Alfisyah Dianasari )*

Infrastruktur memiliki pengaruh penting dalam peningkatan perekonomian rakyat dan pembangunan nasional. Masyarakat pun mendukung keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang selama ini telah memberikan banyak kontribusi positif.


Pernahkah Anda heran mengapa dalam beberapa tahun ini pemerintah sangat gencar dalam pembangunan infrastruktur nasional? Memang ada banyak sekali infrastruktur yang dibangun, mulai dari jembatan, jalan raya, jalan tol, hingga bendungan. Pembangunan ini memang membutuhkan banyak biaya tetapi worth it dengan hasilnya, karena memiliki efek positif ke masyarakat sipil.

Meski di masa pandemi, pembangunan infrastruktur nasional lanjut terus dan proyek-proyek tidak akan berhenti, tentu dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Justru pembangunan ini yang digenjot oleh pemerintah demi menyelamatkan perekonomian di saat sulit. Ketika ada proyek jalan tol maka butuh banyak pekerja sehingga masyarakat bisa melamar dan mendapatkan penghidupan yang layak.

Pembangunan prasarana seperti jalan tol juga menguntungkan rakyat karena memudahkan akses jalan bagi mereka. Jika ada kemudahan maka akan berdampak pula pada perekonomian warga, terutama yang berstatus pedagang, karena mereka bisa melakukan mobilitas dengan lancar dan biayanya relatif terjangkau. Sehingga pelan-pelan keadaan finansialnya akan membaik.

Selain itu, pembangunan bendungan juga menguntungkan karena air adalah sumber kehidupan. Jika ada bendungan maka ketersediaan air bisa dikendalikan dan juga meminimalisir banjir, sehingga warga bisa merasa aman. Sebaliknya, saat musim kemarau, akan ada stok air yang cukup untuk irigasi maupun kebutuhan sehari-hari, sehingga warga sipil tak takut akan ancaman kekeringan.

Dukungan dari masyarakat juga dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur nasional, caranya dengan membayar pajak. Sebagai warga negara yang baik maka wajib untuk taat peraturan dan membayar pajak sesuai dengan gaji yang dimiliki. Jika Anda merasa kesulitan karena bayaran dipotong saat pandemi, maka bisa mengajukan restrukturisasi pajak sebagai solusinya.

Pajak inilah yang akan dibuat sebagai modal dalam pembangunan infrastruktur nasional, dan manfaatnya juga bisa Anda nikmati, bukan? Sehingga uang pajak akan kembali pada rakyat dalam bentuk infrastruktur. Orang bijak taat pajak.

Selain pembangunan fisik, maka juga ada pembangunan di bidang digital. Pembangunan infrastruktur nasional di bidang digital juga penting karena saat ini sudah era teknologi. Siapa yang tidak mengikutinya akan ketinggalan jauh. Indonesia jangan sampai kalah di bidang IT agar bisa bersaing dengan negara lain di pasar global.

Pembangunan di bidang digital dilakukan dengan pembuatan jaringan internet yang kuat di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat yang ada di pelosok sekalipun bisa menikmatinya. Mereka bisa merasakan sinyal yang kencang dan stabil, serta menggunakan internet untuk keperluan positif. Misalnya untuk sekolah online, berdagang online, dll.

Dengan berwirausaha di pasar online maka masyarakat diuntungkan karena cakupan pembelinya lebih luas, sehingga keuntungannya pun makin banyak. Apalagi jika mereka berbisnis di bidang kuliner, ketika kesulitan untuk mengatur kapasitas warung saat ada peraturan maksimal dine in, maka delivery order adalah penyelamat. Promosi via internet menjadi cara ampuh untuk meyakinkan para pelanggan.

Warga juga bisa diberi pelatihan agar tidak gagap teknologi, terutama kepada generasi tua. Mereka perlu diberi pengertian bahwa membuka HP dan laptop bukan hanya untuk main-main, tetapi bisa untuk bekerja. Dengan kecakapan berinternet maka mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang baik, dan memanfaatkan hasil dari pembangunan infrastruktur nasional ini.

Pembangunan infrastruktur nasional adalah hal yang terus digenjot oleh pemerintah agar rakyat makin maju. Walau masih pandemi tetapi pembangunan maju terus, karena memiliki dampak positif untuk rakyat.


)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini