Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapresiasi MotoGP Aman dan Lancar



Oleh : Qurratul Aini )*

Pagelaran MotoGP yang baru pertama kali dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, berjalan dengan lancar. Masyarakat sangat mengapresiasi pemerintah yang telah berjuang untuk membangun arena balapan berkelas internasional di Indonesia. 

Tanggal 18 hingga 20 Maret 2022 masyarakat sangat antusias karena ada balapan MotoGP yang baru pertama kali diadakan di NTB, tepatnya di Sirkuit Mandalika. Mereka antusias menonton, baik via televisi, streaming internet, atau datang langsung ke Lombok. Amatlah wajar jika antusiasme masyarakat sangat tinggi karena balapan internasional terakhir di Indonesia diadakan 25 tahun lalu di Sentul, Jakarta, jadi mereka amat merindukannya.

Selama balapan dalam 3 hari, pertama-tama ada sesi pemanasan, baru pertandingan Moto 3, Moto 2, baru yang utama MotoGP. Saat tanggal 20 maret 2022 adalah sesi yang paling seru karena penonton memadati tribun dan menunggu para pembalap idolanya untuk bertanding. Meski ada yang sedikit kecewa karena Marc Marquez tidak bisa ikut balapan karena alasan kesehatan (gegar otak) tetapi mereka tetap gembira karena bisa menonton langsung di tanah air.

Pada balapan utama MotoGP pemenangnya adalah Miguel Oliveira yang awalnya kurang dijagokan, tetapi ternyata bisa finish tercepat dengan catatan waktu 33 menit 27,223 detik. Sedangkan runner up-nya adalah Fabio Quartararo yang dijagokan oleh banyak orang, setelah mereka gagal mendukung Marquez. 

Piala MotoGP diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi dan masyarakat bersorak karena melihat presiden tercinta di NTB. Beliau memang menonton langsung ke sana sekaligus menyerahkan piala. Para pembalap senang karena bersua lagi dengan Presiden Jokowi setelah beberapa hari sebelumnya beraudensi di Istana Merdeka, Jakarta.

Para penonton amat mengapresiasi pagelaran MotoGP karena berjalan lancar. Meski di balapan hari ketiga sempat ada petir menyambar dan turun hujan, tetapi bisa diatasi panitia dengan baik. Balapan tetap berlangsung walau akhirnya sedikit tertunda. Trek yang basah tidak mengurangi kelincahan para pembalap untuk menaklukkan tikungan-tikungan di Sirkuit Mandalika.

Masyarakat amat bangga akan Sirkuit Mandalika karena arena ini jauh lebih bagus kualitasnya daripada Sirkuit Sentul. Setelah dibangun selama beberapa tahun dan terus disempurnakan, baik aspalnya maupun fasilitas lain, sirkuit ini makin bagus. Bahkan sudah sesuai standar internasional dan mendapat homologasi grade A.

Antusiasme masyarakat untuk datang langsung ke NTB juga sangat tinggi. Lebih dari 60.000 tiket terjual habis. Mereka memuji kehebatan Sirkuit Mandalika dan tribunnya yang bersih. Selain itu, balapan juga berlangsung tanpa ada drama atau halangan yang membuatnya gagal. Semua lancar sekali sampai pada tahap akhir (penyerahan piala oleh Presiden Jokowi). 

Banyaknya penonton yang datang ke NTB membuktikan apresiasi masyarakat. Mereka memang sudah haus hiburan, apalagi MotoGP adalah acara internasional yang tidak bisa dilewatkan. Dengan adanya balapan ini maka masyarakat bisa sesaat melepas penat di tengah pandemi yang memusingkan.

Para penonton yang hanya menyaksikan dari layar kaca juga turut mengapresiasi MotoGP Mandalika. Mereka senang karena televisi diisi dengan siaran balapan yang bermutu. Saat menonton, mereka saling menjagokan pembalap masing-masing dan berterima kasih kepada pemerintah dan CEO Dorna yang menyelenggarakan acara seru di akhir minggu.

Balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika amat diapresiasi oleh masyarakat karena mereka bisa melihat keindahan sirkuit berkelas internasional sekaligus menonton acara balapan yang menaikkan adrenalin. Pemerintah telah bekerja keras untuk menyelenggarakan MotoGP sehingga patut diapresiasi. Tahun depan akan ada seri selanjutnya dan sampai bertemu di Mandalika.


)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute