Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Matangkan Persiapan KTT G20 di Bali


Oleh : Aldia Putra )*

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan forum strategis untuk menunjukan kepemimpinan Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan semua pihak agar acara tersebut dapat terselenggara dengan sukses.

Kali ini Indonesia benar-benar disorot oleh dunia lantaran menjadi Presidensi sekaligus juga menjadi tuan rumah dalam forum dunia, yakni KTT G20. Maka dari itu, seluruh pihak antara lain Kemenhub dengan Polda Bali terus berkoordinasi terkait dengan manajemen rekayasa lalu lintas hingga pematangan rencana penggunaan kendaraan listrik bagi delegasi KTT G20.

Mengenai hal tersebut, Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menyatakan bahwa secara umum koordinasi dilakukan untuk mempersiapkan dengan matang gelaran internasional KTT G20 yang akan dihelat di Bali pada 15 hingga 16 November 2022 mendatang.

Dalam keterangan resminya, Hendro menjelaskan bahwa memang pihaknya akan terus melihat bagaimana konsep dalam pelaksanaan pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Dirinya ingin melakukan sinkronisasi dalam upaya menjalankan G20 yang berkaitan dengan masalah transportasi dan rekayasa lalu lintas.

Sejauh ini memang persiapan rekayasa lalu lintas tersebut sudah dipersiapkan oleh Pemerintah dan tinggal melakukan koordinasi pelaksanaan tactical floor game atau TFG. Sementara itu, terkait dengan kendaraan listrik, Dirjen Hendro juga mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 30 bus listrik yang akan melayani empat koridor mulai dari bandara sampai ke Nusa Dua dan ada pula beberapa bus lain untuk mendukung pelaksanaan G20.

Selanjutnya, Hendro juga berharap supaya semua pekerjaan maupun pelaksanaan kesiapan G20 dapat dilakukan bersama-sama. Kemudian Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra juga menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar operasi Puri Agung 2022 dan mengerahkan kurang lebih sekitar 6.744 personil dengan dukungan Mabes Polri. Dirinya juga mengungkapkan bahwa terdapat tujuh obyek pengamanan mulai dari bandara sepanjang rute yang akan dilakukan pengamanan, yakni pada kawasan Sawangan, kawasan GWK, Tahura Mangrove dan Pulau Kura-kura. Ada pula sebanyak delapan persimpangan di wilayah Bali yang perlu adanya rekayasa.

Tidak hanya itu, namun Polda Bali juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perhubungan Bali karena telah memberikan fasilitas untuk mengkoneksikan CCTV sehingga dapat dimonitor di command center Polda Bali.

Kapolda Bali menguraikan bahwa Command Center yang disediakan memang sudah cukup lengkap dengan fitur yang sudah mendukung keamanan dengan tambahan fasilitas CCTV dari Dinas Perhubungan sehingga bisa diambil mulai dari setiap pelabuhan, pintu-pintu masuk ke Bali, juga jalan raya yang menjadi rute delegasi.

Pihak Kapolda Bali mengaku pula terus mendukung Mabes Polri khususnya di pintu-pintu masuk fasilitas CCTV yang ada dan dilengkapi pula dengan fitur FR atau face recognition yang akan dikoneksikan dengan Command Center.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub, Cucu Mulyana menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait 10 simpang yang terdeteksi dalam hasil survei. Pasalnya, ada anggota delegasi yang menginap di daerah Sanur sehingga simpang tersebut akan ditambah dua yang akan terimbas rekayasa lalu lintas.

Cucu Mulyana juga menambahkan bahwa terkait ganjil genap akan dilakukan di sembilan ruas jalan dan pembatasan angkutan jalan di empat atau lima ruas jalan. Selain itu, Polda Bali juga akan menurunkan langsung patroli dari Polair di sepanjang rute, khususnya di tol, mengingat di kolong-kolong to ada kawasan perairan. Pengamanan juga dilakukan di bibir pantai kawasan Sawangan dan ITDC dimana terdapat penginapan.

Terkait dengan ketersediaan angkutan bus, Direktur Angkutan Jalan, Suharto menguraikan bahwa bus yang akan digunakan dalam G20 telah disediakan skenario khusus. Berdasarkan skenario tersebut, akan disediakan sebanyak 30 bus listrik yang nantinya akan menjadi sarana mobilisasi.

Dirinya juga menjelaskan bahwa memang ada sedikit kendala waktu tempuh, namun mengenai hal itu akan terus didiskusikan teknisnya serta terus memohon masukan terhadap empat koridor yang disiapkan. Headwaynya sekitar 5 hingga 10 menit, sementara charging station di SPKLU sudah disediakan di beberapa lokasi dengan satu bus listrik memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk pengisian daya.

Persiapan yang dilakukan bukan hanya sekedar mengenai lalu lintas dan keamanan saja, melainkan juga dari segi kesehatan. Di bidang kesehatan, Kemenkes akan fokus memperkuat 4 hal untuk memastikan momentum pertemuan berjalan dengan aman dan sehat.

Hal pertama adalah mengenai protokol kesehatan yang diperketat, kemudian hal kedua adalah akan dilakukan surveilans guna mencegah kenaikan kasus COVID-19 dengan memperkuat 3T. Kemudian untuk hal ketiga adalah vaksinasi dan yang terakhir adalah dengan sistem perawatan, yang mana telah disediakan 5 RS telah disiapkan untuk rujukan pelayanan kesehatan KTT G20.

Segala upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah, mulai dari segi penataan lalu lintas, kemanan hingga kesehatan demi kelancaran pelaksanaan KTT G20. Maka dari itu sangat penting adanya dukungan dari seluruh pihak masyarakat Indonesia karena hal itu juga akan membawa nama baik Bangsa ini.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute