Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKN Mendorong Pemberdayaan UMKM dan Perekonomian Rakyat

Oleh : Anindira Putri Maheswani )* 

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perekonomian Rakyat merupakan sesuatu yang harus mendapatkan perhatian, karena di sektor itulah banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata tidak hanya membangun infrastruktur saja, tetapi juga mendorong pemberdayaan UMKM dan perekonomian rakyat.

Pembangunan IKN Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur ternyata dinilai memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan UMKM di daerah tersebut.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuncoro menuturkan bahwa sektor UMKM mengalami pertumbuhan yang pesat.

Pembangunan infrastruktur IKN Indonesia baru berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM di seluruh kecamatan di daerah berjuluk “Benuo Taka” tersebut terutama di Kecamatan Sepaku.

Pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten terus berupaya dalam meningkatkan SDM pelaku UMKM agar dapat bersaing secara kualitas produk maupun layanan. Kementerian Koperasi dan UKM sudah mulai memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Kalimantan Timur, terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dinas Kukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara menjalin kerja sama dengan Pegadaian dan Bank Indonesia (BI) dalam membantu pengusaha UMKM di daerah tersebut. Perkembangan UMKM di wilayah Penajam Paser Utara cukup luar biasa, terutama di Desa Bukit Raya, Sukaraja dan Desa Bumi Harapan.

Sebelumnya tidak banyak gerai (konter) telepon selular dan warung makan, tetapi saat ini konter telepon genggam serta warung makan mulai banyak di sepanjang jalan poros Sepaku. Kemudian toko pakaian serta penginapan juga tumbuh di wilayah Kecamatan Sepaku yang ditetapkan sebagai kawaan inti IKN Indonesia baru.

Peningkatan mutu SDM pelaku UMKM lokal sangat penting, agar nantinya pengusaha UMKM lokal tidak tersingkirkan dari persaingan di IKN Nusantara.

Tenaga kerja pembangunan sudah banyak di kawasan ibu kota negara baru memicu pertumbuhan UMKM, hal tersebut tentu saja akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang memiliki usaha seperti warung makan, di mana meraka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan.

Pemindahan IKN itu memberi rezeki kepada penduduk setempat yang selama ini hidup dalam kekurangan. Kini, jalan raya di sekitar kawasan inti pusat pemerintahan IKN sudah mulus. Waktu tempuh mereka ke kota besar lainnya seperti Balikpapan menjadi lebih singkat. Apalagi jika jalan tembus ke IKN melalui jembatan pulau Balang.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kutai Kartanegara (APINDO Kukar) Muhanda menilai bahwa keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur khususnya di Kecamatan Sepaku dan Kabupaten Penajam Paser Utara serta sebagian wilayah Kabupaten Kukar dapat memberikan nilai positif termasuk bagi sektor ekonomi.

Muhanda mengatakan, proyek nasional yang sedang berlangsung pembangunannya tersebut perlu didukung dan diapresiasi positif oleh semua kalangan, karena IKN juga memiliki nilai strategis, khususnya pada upaya pemerataan pembangunan di luar jawa.

Jajaran pengurus Apindo Kukar juga merasa optimis bahwa dalam pembangunan IKN akan berupaya untuk menyehatkan kehidupan UMKM dan pengusaha lokal.

Muhanda juga menyoroti tentang pembangunan yang saat ini tengah berlangsung. Menurutnya, infrastruktur yang saat ini menjadi fokus pembangunan oleh pemerintah bakal berdampak nyata bagi mobilitas publik, salah satunya distribusi yang menjadi salah satu faktor penggenjot pembangunan sektor ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kota Balikpapan, Kalimantan Timur untuk memaksimalkan peluang dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan inovasi dan kreativitas terhadap produk serta promosi melalui digitalisasi.

Sandiaga menambahkan, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya pelaku UMKM harus memaksimalkan dan menangkap peluang tersebut dengan meningkatkan inovasi dan promosi terhadap produk.

Wilayah di kabupaten Kukar yang bakal maju sebagai dampak multi efek positif keberadaan IKN, Antara lain ; Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Sanga-sanga yang dicanangkan sebagai kawasan industri pengembangan IKN.

Sandiaga juga menyebutkan, bahwa dengan adanya perpindahan penduduk ke wilayah IKN pun akan memberi kesempatan bisnis bagi para pelaku usaha di sana.

Pimpinan UMKM Kota Balikpapan Fitriani Fatimah menyambut baik kehadiran proyek IKN. Pasalnya proyek tersebtu bisa menghadirkan kesempatan baru untuk pengembangan SDM, lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru.

Dalam keterangan tertulisnya, Fitriani berujar, karena adanya dampak perpindahan penduduk yang semakin besar, sehingga kebutuhan dari sandang, pangan dan papan juga semakin besar. Maka demikian, jumlah UMKM juga akan semakin meningkat, begitu pun peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Pelaku UMKM di wilayah IKN kelak tentu saja perlu untuk memberdayakan UMKM, apalagi perpindahan Ibu Kota ini juga akan menghasilkan peluang untuk berbisnis. 


)* Penulis adalah kontributor Persada Institute