Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indonesia Contoh Terbaik Moderasi dan Toleransi Beragama di Dunia

Oleh : Muhammad Zaki )*

Indonesia telah menjadi contoh terbaik moderasi dan toleransi beragama di dunia. Hal ini terindikasi dari kemampuan masyarakat Indonesia yang berhasil mengelola perbedaan agama yang ada di Tanah Air.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangatlah plural, karena di dalamnya memiliki beragam sekali latar belakang dari semua penduduknya, termasuk keberagaman agama yang dianut oleh seluruh rakyat Indonesia yang sangat beragam. Dengan adanya keberagaman tersebut, kemudian membuat negara ini menjadi sebuah negara unik tersendiri diantara banyaknya negara lain di dunia.

Mengenai hal tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr. H. Ahmad Fahrur Rozi menyatakan bahwa toleransi beragama akan terjadi apabila seluruh kondisi di masyarakat memang sedang aman. Untuk itu, dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga bersama-sama keamanan yang ada.

Lebih lanjut, bukan hanya terkait keamanan saja, melainkan menurutnya juga harus disertai dengan masyarakatnya sendiri dalam wilayah tersebut harus memiliki pemahaman yang baik dan moderat. Menyinggung tentang moderat, Ketua PBNU tersebut menambahkan bahwa moderat sendiri merupakan sebuah sikap yang adil dan juga tidak fanatik.

Selain itu, jika seseorang memiliki sifat moderat, maka menurutnya orang tersebut tidak akan pernah mudah menghakimi orang lain sehingga dirinya bisa saling menghormati dan juga menghargai atas adanya perbedaan dalam lingkup apapun. Orang yang memiliki sifat moderat, bagi Gus Fahrur adalah orang tidak akan pernah memaksakan kehendak dan kebenarannya untuk orang lain.

Kemudian menilai bagaimana semangat moderasi yang sudah ada di Indonesia sejauh ini, dirinya menyatakan bahwa memang sejauh ini Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang patut menjadi percontohan bagi negara lain di dunia. Bukan tanpa alasan, menurutnya semangat moderasi beragama di Indonesia sudah terjadi dengan sangat baik bahkan sejak dulu, karena bangsa ini sendiri juga sudah memiliki semboyan kuat yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Contoh nyata banyak sekali dapat dilihat mengenai bagaimana Indonesia memiliki semangat moderasi beragama yang sangat tinggi, lantaran memang di Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbanyak di dunia, namun negeri ini memberikan ruang yang sangat terbuka lebar untuk perbedaan adanya ekspresi beragama setiap masyarakatnya tanpa terkecuali.

Bahkan di Indonesia, seluruh masyarakat mampu saling menjalankan ritual keagamaan mereka masing-masing dengan sangat tenang tanpa perlu merasa ada ancaman apapun. Semua rakyat mampu saling menjalankan agama mereka masing-masing dengan tanpa perlu khawatir diserang oleh kelompok lain yang memiliki agama lain.

Justru hal tersebut, bagaimana semangat persatuan dan kesatuan meski di tengah perbedaan atau keberlakuan semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu, bagi Ahmad Fahrur Rozi memang sesuatu yang sangat penting untuk terus dijaga oleh semua elemen masyarakat, dan juga dirinya menegaskan bahwa dengan sangat bangganya, Indonesia mampu menjadi percontohan semangat moderasi beragama terbaik di dunia, yang juga telah banyak sekali diakui oleh beberapa tokoh dunia.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo sendiri beberapa kali juga sempat terus menyinggung soal adanya toleransi dan juga radikalisme di Tanah Air. Presiden sangat menginginkan supaya semua tokoh agama yang ada di Indonesia bisa terus menyebarkan semangat toleransi kepada umat agar mereka tidak sampai terjerumus ke dalam ajaran radikalisme dan menjadi melenceng, karena memang sejatinya tidak ada agama yang justru mengajarkan kepada sesuatu yang tidak baik. Justru semua agama terus mengajarkan kepada umatnya untuk bisa saling menjaga persatuan dan persaudaraan.

Maka dari itu, sejatinya, semangat kebhinnekaan pun juga sudah banyak termaktub oleh ajaran-ajaran agama, sehingga sangat penting bagi para tokoh agama di masyarakat untuk terus menggaungkan hal tersebut dengan seutuhnya dan bukan menyebarkan ke masyarakat secara sepotong-potong sehingga menimbulkan potensi salah paham di masyarakat.

Untuk bisa terus menjalankan adanya toleransi dan juga semangat moderasi beragama di masyarakat Indonesia, memang sama sekali tidak bisa dipungkiri sudah menjadi tugas dari para tokoh agama untuk menyampaikan semua pesan keagamaan secara utuh kepada umat. Gus Fahrur kemudian juga mengimbau supaya masyarakat bisa memilih sumber informasi atau guru yang hendak mereka jadikan panutan, dengan benar, termasuk juga supaya masyarakat memiliki filter yang kuat utamanya di era serba derasnya arus informasi seperti sekarang ini.

Belakangan ini memang terjadi pemberitaan terkait konflik beragama yang muncul di media sosial ataupun banyak berita lainnya, hal tersebut bahkan terjadi di beberapa wilayah dan beberapa negara di dunia. Maka memang sudah sepatutnya seluruh negara menjadikan Indonesia sebagai patokan atau percontohan mengenai bagaimana esensi dan contoh nyata terkait damai dan indahnya hidup rukun berdampingan, terkait bagaimana penerapan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang mana meski memiliki banyak latar belakang masyarakat dengan banyak agama, namun nyatanya Indonesia tetap bisa menjadi kuat dalam kesatuan NKRI. Hal tersebut sama sekali tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai ajaran dan semangat toleransi serta moderasi beragama yang diterapkan.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute