Mendukung Tindakan Tegas Terhadap KST Papua
Oleh : Alfred Jigibalom )*
Kelompok separatis dan teroris (KST) ditindak dengan tegas oleh aparat, dan hal ini diapresiasi oleh masyarakat. Mereka dinilai sudah terlalu sering melukai, baik warga sipil maupun anggota TNI yang sedang berjaga. Sehingga jika ada tindakan tegas terukur, memang diperbolehkan. Ketegasan terhadap KST dilakukan sebagai efek jera, agar mereka tidak lagi melukai masyarakat Papua.
Papua saat ini terkenal oleh beberapa hal: pariwisata, alam yang natural, dan hasil pertaniannya. Akan tetapi ada 1 hal negatif yang membuat nama Bumi Cendrawasih jadi naik di media, yakni OPM dan KST. Mereka kompak ingin merdeka dari Indonesia dan tidak percaya pada hasil Pepera (penentuan pendapat rakyat), padahal peristiwa itu sudah terjadi puluhan tahun lalu.
Untuk memperlancar aksinya, maka KST sengaja membuat kerusuhan, baik menjelang ulang tahun OPM tanggal 1 desember, maupun di hari lain. Sudah hampir tak terhitung peristiwa tragis yang mereka lakukan. Mulai dari membakar pesawat, menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup, membunuh para pendatang, sampai nekat menembak aparat dengan sniper.
Oleh karena itu masyarakat mendukung tindakan tegas terhadap KST Papua karena telah melakukan penyerangan dan pembunuhan. Korbannya adalah warga sipil yang berstatus sebagai pendatang maupun penduduk asli. Ketegasan terhadap KST wajib dilakukan karena mereka juga nekat menyerang aparat keamanan.
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa aparat (TNI dan Polri) menindak tegas KST yang telah berbuat onar di Papua. Langkah tegas dilakukan sebagai tindakan hukum, sebagai bukti bahwa negara hadir di sana (Papua). Jangan sampai ada aksi keonaran dan separatis yang membahayakan negara dan terutama rakyat di Bumi Cendrawasih.
Wapres K.H. Ma’ruf Amin menambahkan, ada kelompok (KST) yang sengaja berbuat onar agar masyarakat Papua merasa resah. Negara harus hadir dan menjaga keamanan warga, agar mereka bisa mencari nafkah dan beraktivitas dengan tenang (tanpa ketakutan akan ditembak oleh KST). Pendekatan teritorial kepada KST perlu dilakukan, baik oleh pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
Dalam artian, perintah untuk berbuat tegas kepada KST datang langsung dari bapak wakil presiden. Beliau sangat geram karena KST berkali-kali melakukan penyerangan di Papua. Bahkan Desember ini banyak sekali korban jiwa dari penyerangan tersebut. KST sudah melanggar batas kemanusiaan dengan menghilangkan nyawa orang lain dengan kejam.
Selain itu, KST juga tega memenggal kepala warga yang dianggap sebagai musuh. Meski beralasan bahwa yang dibunuh adalah intel, tetapi tuduhan mereka salah karena korban hanya warga sipil biasa. Tuduhan ini sangat sering dilontarkan oleh KST dan merugikan warga sipil Papua.
Sementara itu, sudah muncul hasil penyelidikan aparat pasca penyerangan rombongan polisi di Yapen. Dalam peristiwa tragis itu ada 1 korban jiwa yang berstatus sebagai rakyat sipil.
Kombes Faizal Ramadhani, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua menyatakan berdasarkan hasil penyelidikan, pelakunya adalah anak buah dari Fernando Warobai, salah satu petinggi KST di daerah Yapen. Saat ini ia masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) di Polres Yapen. Peristiwa itu sangat tragis karena KST menembak rombongan polisi lalu berusaha membakar mobil polisi.
Kekejaman KST sangat disayangkan oleh masyarakat karena mereka menyerang aparat keamanan. Padahal aparat adalah sahabat rakyat. Terlebih yang menjadi korban adalah warga sipil yang mengikuti rombongan polisi. Korbannya adalah warga Papua tetapi dengan teganya ditembak oleh KST.
Oleh karena itu saat ada operasi penangkapan anggota KST, maka masyarakat mendukung 100%. Mereka tak mempermasalahkannya, karena walau KST sama-sama orang Papua, tetapi kelakuannya sudah merugikan warga sipil di Bumi Cendrawasih. KST adalah segerombol orang yang bertindak brutal dan sering melakukan pembunuhan, oleh karena itu harus lekas ditangkap.
Selama ini KST juga merusak fasilitas umum seperti sekolah, dan membuat masyarakat ketakutan dan muncul perasaan tidak nyaman saat beraktivitas di luar rumah. Penyebabnya karena warga takut terkena tembakan atau peluru nyasar. Jangan sampai perekonomian warga Papua terhenti gara-gara ulah KST.
Masyarakat juga mendukung ketika aparat melakukan tindakan tegas terukur pada anggota KST. Pasalnya, mereka sudah masuk dalam daftar pencarian orang sehingga wajar ketika ada muntahan peluru yang diluncurkan. Bukan hanya untuk melumpuhkan kaki tetapi juga bagian lain.
Oleh karena itu, masyarakat selalu mendukung aparat untuk memberantas KST, caranya dengan menjadi informan. Jika ada yang mencurigakan maka bisa langsung menelepon ke markas TNI atau Kantor Polisi untuk follow up.
Tindakan tegas aparat terhadap kelompok separatis bersenjata amat didukung oleh masyarakat. Karena KST memang sudah terlalu sering merusak perdamaian di Papua dan bahkan terlalu nekat menyeang rombongan aparat. Kelakuan mereka yang sudah di luar batas memang harus dibalas dengan tindakan yang super tegas.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali