Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indonesia Manfaatkan Status Tuan Rumah Dorong Perekonomian dan Bisnis UMKM

Labuan Bajo – Indonesia terus memanfaatkan status sebagai tuan rumah untuk mempromosikan inklusi ekonomi, strategi pertama adalah membangun ekosistem bisnsi UMKM yang terintegrasi. Pemerintah terus memberikan bantuan teknis terkait wirausaha sehingga para pelaku UMKM dapat memperkenalkan produk mereka secara lebih luas di kancah internasional.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan untuk UMKM, Inklusi Keuangan berbicara tentang unit kecil, keterampilan kecil. Usaha kecil tidak dapat berkembang jika para pelaku UMKM tidak memiliki ekosistem.

“Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun eksositem transaksi pembayaran yang sudah sudah terdigitalisasi sejak tahun 2019 melalui QR dan QRISS, Fast Payment, dan masih banyak lagi,” kata Perry.

Sebagian besar UMKM perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang produk keuangan, layanan keuangan, bagaimana menjangkau layanan keuangan tersebut melalui digitalisasi.

ASEAN bisa memanfaatkan aspek ini melalui praktik terbaik global untuk memberi manfaat bagi kawasan kita, juga untuk melindungi pelanggan dengan literasi keuangan.

“Pemanfaatan ekonomi digital memang harus dilakukan secara adil sehingga tercipta kesetaraan antar negara anggota ASEAN, termasuk juga dalam lingkup nasional harus ada keadilan yang dapat dirasakan para UMKM,” ujar

Perkembangan informasi dan teknologi digital yang belakangan semakin masif terjadi membuat hampir seluruh sektor harus ikut beradaptasi, termasuk pada sektor ekonomi. Maka dari itu belakangan ekonomi digital mulai banyak sekali digaungkan dan digadang-gadang menjadi salah satu cara perdagangan paling efektif.

Selain pembayaran digital, lanjutnya, semakin maraknya perkembangan dan penggunaan teknologi, maka akan sangat berdampak pula pada pertumbuhan sektor baru seperti e-commerce, fintech, edutech, healtech, agriculture dan juga media online. Tranformasi ekonomi berbasis digital memang harus dilakukan secara komprehensif di setiap lapisan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan.

Transformasi digital dalam perdagangan diharapkan dapat mendorong pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain pengentasan kemiskinan serta pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. selain itu memang transformasi digital sendiri dapat menjadi tiket emas untuk pemulihan ekonomi.

Transformasi digital harus adil dan menawarkan kesempatan yang sama serta distribusi manfaat yang merata kepada semua pemangku kepentingan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lantaran mereka adalah tulang punggung sistem produksi global yang menyumbang lapangan kerja dan jumlah usaha. Selain itu UMKM merupakan mesin inovasi, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja dan kohesi sosial yang penting di negara anggota ASEAN.