Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indonesia Gelar Pameran di WWF, Ciptakan Ruang Berbagi Ide Berbagai Negara

BALI — Indonesia menggelar pameran di World Water Forum (WWF) ke-10 yang bertujuan untuk menciptakan ruang saling berbagi ide dari berbagai negara dunia.

Ketua DPR RI, Puan Maharani membuka pameran dan Expo WWF yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Menurutnya, keberadaan pemeran dan expo terseut mampu memberikan peluang yang sangat bagus untuk mempromosikan inisiatif serta inovasi dari berbagai negara.

Bukan hanya itu, namun seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya dalam agenda air juga akan turut terlibat.

"Hal ini akan menciptakan ruang bagi seluruh peserta untuk berbagi ide dan praktik terbaik mengenai pengelolaan air dengan pendekatan berbeda," tutur Puan.

Dirinya sangat meyakini bahwa Fair & Expo WWF ke-10 itu bisa mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk saling memperkuat kerja sama akan pengelolaan air.

Sebab, memang sangat penting adanya kolaborasi antar lintas sektor seperti pemerintah, parlemen, sektor swasta dan masyarakat sipil.

"Oleh karena itu, saya memuji seluruh negara dan pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam acara ini. Saya harap Anda akan menemukan mitra baru selama kesempatan besar ini," kata Puan.

Ketua DPR RI berharap dengan adanya pameran dan expo dalam forum air tingkat dunia akan memberikan manfaat untuk agenda ketahanan air demi kesejahteraan seluruh rakyat dunia.

"Saya berharap Anda mengadakan pameran dan expo yang sukses dan produktif," ucap Puan.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa potensi belanja dari para delegasi WWF ke-10 bisa mencapai Rp 1,7 triliun.

Perlu diketahui bahwa bukan hanya di BNDCC, namun pameran juga diadakan di lokasi lain yakni Kuta dan Bali Collection Nusa Dua.

Sandiaga mengungkap bahwa seluruh produk yang dijual pelaku UMKM telah menjalani kurasi yang berkaitan dengan produksi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah cair.

Beberapa produk dari pameran tersebut seperti fashion yang tidak menggunakan bahan kimia, kemudian ada produk kriya yang bersumber dari bahan daur ulah sehingga menjadikan ekonomi sirkular.

“Ada aktivitas gim lokal yakni Lokapala yang mengangkat visi keberlanjutan dengan tokoh utama Baruna, ini akan mendorong wisata rendah karbon,” kata Sandiaga.

**