Mendukung Pemerintah Menjaga Keamanan Papua dari Kelompok Separatis
Oleh : Roy Andarek*)
Papua, tanah yang kaya akan keindahan alam dan keanekaragaman budaya, terus didera konflik yang berkecamuk akibat kelompok separatis. Papua telah menjadi pusat perhatian dunia karena potensi konflik berkepanjangan yang banyak mengorbankan warga sipil hingga aparat keamanan. Dalam konteks ini, mendukung pemerintah dalam menjaga keamanan Papua dari kelompok separatis merupakan tugas yang mendesak bagi semua pihak.
Ketua BMRI-Papua Max Abner Ohe, yang juga salah satu pimpinan di Majelis Rakyat Papua (MRP), menyatakan bahwa kerjasama antara pemerintah pusat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga situasi keamanan serta mendorong pembangunan di tanah Papua. Hal ini sangatlah penting dalam membangun Papua dan sebagai upaya bersama untuk menjaga Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Aspirasi masyarakat yang dikumpulkan oleh berbagai lembaga tersebut menjadi titik tolak bagi pemerintah daerah untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah positif dalam pembangunan Papua. Upaya ini tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur fisik, tetapi juga dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta mengayomi seluruh masyarakat Papua.
Di samping itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan pentingnya kewaspadaan nasional terkait dinamika politik dan keamanan di tanah Papua yang berdampak pada ekonomi dan investasi nasional. Pihaknya mengatakan dinamika di Papua menunjukkan bahwa Indonesia merupakan obyek dan sekaligus pusat daya tarik (center of gravity) bagi kepentingan global. Sedangkan pada sisi lain, keberlimpahan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, termasuk di Papua harus dijaga dengan baik untuk kepentingan ekonomi rakyat. Karena itu merawat semangat kebangsaan, sebagai sebuah proses mawas diri, harus diwujudkan dalam bentuk komitmen sebagai satu kesatuan bangsa yang hidup berdaulat dalam wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Harus ada kesadaran dari segenap pemangku kepentingan dan seluruh elemen bangsa, khususnya rakyat Papua, bahwa menyejahterakan seluruh rakyat adalah amanat konstitusi. Karena itu, mustahil membangun bumi Papua jika intensitas dan eskalasi aksi kekerasan tak kunjung usai. Penting diingat, bahwa pembangunan infrastruktur, upaya mendorong investasi, pembukaan kawasan industri, dan berbagai pembangunan fisik lainnya, belumlah cukup. Karena pembangunan tidak boleh melupakan subjek dari pembangunan itu sendiri, yaitu manusia, dalam konteks ini adalah masyarakat di wilayah Papua.
Tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan Papua dari kelompok separatis tidaklah mudah. Pemerintah Indonesia harus mengambil pendekatan yang seimbang antara keamanan dan pembangunan. Diperlukan komitmen yang kuat untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua sambil tetap menegakkan kedaulatan negara.
Dalam beberapa pekan terkahir, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom menyampaikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah tersebut dalam beberapa hari tetap dalam keadaan aman dan kondusif. Situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di Papua dan 3 DOB tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara Polri, TNI dan pemerintah serta masyarakat. Prestasi yang diraih dalam penyelenggaraan berbagai agenda nasional, lokal di Papua dan 3 DOB adalah bukti nyata kerja sama yang baik antara Polri dan masyarakat setempat TNI dan Pemerintah.
Masyarakat Papua memiliki peran penting dalam menjaga keamanan wilayah. Banyak dari mereka yang ingin hidup dalam perdamaian dan kemajuan ekonomi, tanpa terpengaruh oleh agenda politik kelompok separatis.
Satgas Yonif 323 Kostrad terus menggalakkan program pembangunan nasionalisme di kalangan generasi muda Papua. Kali ini, Ksatria Buaya Putih dari Pos Sinak memberikan pengajaran langsung kepada anak-anak SD Sinak tentang baris berbaris, di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa serta menanamkan rasa cinta tanah air Indonesia kepada generasi muda Papua, serta pentingnya pendidikan dan pembinaan moral di kalangan anak-anak.
Dansatgas Mobile Yonif 323/Buaya Putih, Letkol Inf Tri Wiratno, menyatakan bahwa program tersebut tidak hanya bertujuan untuk menjaga wilayah pedalaman Papua, tetapi juga untuk membantu membentuk karakter dan disiplin tinggi pada anak-anak di sana. Dengan memadukan latihan dan permainan, mereka berusaha untuk meningkatkan semangat dan kepercayaan diri anak-anak dalam belajar.
Upaya pengembangan ekonomi di Papua harus dipercepat untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang menjadi salah satu pemicu konflik. Investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan dapat membuka peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Selain itu, pendukung pemerintah dalam menjaga keamanan Papua dari kelompok separatis adalah tanggung jawab bersama bagi semua pihak. Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat Papua, dan komunitas untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan organisasi masyarakat, melalui dialog, pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan dukungan internasional, dapat membantu menciptakan Papua yang damai, stabil, dan sejahtera bagi semua penduduknya. Sehingga, diharapkan Papua tetap menjadi rumah bagi semua warganya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, menuju cita-cita bersama bangsa.
*) Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta